Hukum Tajwid surat Al Mu’minun ayat 12, 13, 14 lengkap dengan arti dan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Mu’minun ayat 12-14.


Alt Text!

Dikutip dari wikishia, Surat Al Mu’minun (bahasa Arab: المؤمنون, “Orang-Orang Yang Beriman”) adalah surah ke 23 Al-Quran berdasarkan urutan penyusunan mushaf dan surah ke 74 sesuai dengan hitungan pewahyuan.

Karena di awal-awal surah Al Mu’minun dimulai dengan penyebutan beberapa sifat orang-orang beriman sehingga surah ini dinamakan sebagai surat Al Mu’minun.

Pada 16 ayat disebutkan 15 sifat orang-orang beriman. Dari sisi isi, surah ini termasuk sebagai salah satu surah miun dan berukuran kurang dari setengah juz Al-Quran.

Surat ini dimulai dengan menyebutkan beberapa sifat orang-orang beriman (beruntunglah orang-orang beriman) dan menjelaskan sifat-sifat mulia orang-orang beriman. Al Mu’minun adalah surah yang diturunkan di Mekkah (Makkiyah).

Surat Al Mu’minun juz berapa

Surat Al Mu’minun brada pada juz 18, sesuai dengan urutan pewahyuan adalah surah ke 23 dan dan surah ke 74 sesuai dengan hitungan pewahyuan surah Al-Quran. Jumlah ayatnya berdasarkan pendapat para qari (qurra) Kufah adalah 118 ayat.

Surah ini terdiri dari 1.055 kata dan 4.486 huruf. Dari sisi isi, surah ini termasuk sebagai salah satu surah miun (berjumlah seratus atau lebih) dan berukuran kurang dari setengah juz Al-Quran.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.

Pembahasan artikel ini mencakup hukum mad, hukum nun dan dan tanwin, hukum bacaan ra, ghunnah, serta haraf lin yang ada pada surat Al Waqiah.

Sebelum menganalisa hukum tawidnya, mari kita baca surat Al Mu’minun ayat 12-14 Arab dan latin beserta artinya dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ


وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ

wa laqod kholaqnal-ingsaana ming sulaalatim ming thiin

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 12).

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَا رٍ مَّكِيْنٍ

summa ja’alnaahu nuthfatang fii qoroorim makiin

“Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).”

(QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 13)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ

summa kholaqnan-nuthfata ‘alaqotang fa kholaqnal-‘alaqota mudhghotang fa kholaqnal-mudhghota ‘izhoomang fa kasaunal-‘izhooma lahmang summa angsya-naahu kholqon aakhor, fa tabaarokallohu ahsanul-khooliqiin

“Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 14).


Alt Text!

Tajwid surat Al Mu’minun ayat 12

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf dan Dal sukun asli.
  2. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah, tandanya ada sukun.
  3. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf sin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  4. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa aqrab

مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf sin.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf lam.
  3. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf mim, lalu bacaannya didengungkan.
  4. Ikhfa Aqrab (dekat), sebab nun mati menghadapi huruf tha, cara membaca ikhfa aqrab adalah suara Nun mati atau tanwin mendekati bunyi “N”. Kemudian suara ditahan dua ketukan agar tidak tertukar dengan Idzhar.
  5. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Alt Text!

Tajwid surat Al Mu’minun ayat 13

Ghunnah

ثُمَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

جَعَلْنٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf nun.

“Mad thabi’i surat Al Fatihah”

Mad thabi’i

نُطْفَةً فِيْ قَرَا رٍ مَّكِيْنٍ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu tha sukun asli.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Kasrah menghadapi huruf fa.
  3. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
  4. Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
  5. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab tanwin kasrah menghadapi huruf mim.
  6. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

Alt Text!

Tajwid surat Al Mu’minun ayat 14

ثُمَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid.

“Hukum Alif Lam”

Alif lam syamsiyah

خَلَقْنَا النُّطْفَةَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf dan Tha sukun asli.
  2. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf nun, tandanya ada tasydid. Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan) kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
  3. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.

Alif lam qomariyah

عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf fa.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu fa sukun asli.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘ain, tandanya ada sukun.

مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab tanwin fathah menghadapi huruf fa.
  2. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu qaf sukun asli.
  3. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim.

Haraf lin

عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf zho.
  2. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf fa.
  3. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Wawu mati setelah fathah.
  4. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf ‘ain.

Ikhfa ausath

لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Tanwin Fathah menghadapi huruf dan Nun mati menghadapi huruf syin.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf nun.

“Pengertian Mad Badal”

Idzhar halqi & mad badal

خَلْقًا اٰخَرَ ۗ 

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idzhar halqi, sebab tanwin fathah menghadapi huruf hamzah.
  2. Mad badal, sebab berkumpulnya huruf Hamzah dengan huruf mad dalam satu kata (Alif fathah berdiri), panjang mad badal yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Lam Jalalah”

Hukum Lam Jalalah

فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf ba.
  2. Tafkhim (tebal), sebab Lam Jalalah didahului oleh fathah lalu dibaca dengan panjang 1 alif.

Mad aridl lissukun

اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf kha.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf kha.
  3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid surat Al Mu’minun ayat 12-14 arab latin lengkap dengan arti dan analisanya, semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Adblock Detected

To Continue Video Access. Please open via Chrome browser