Hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 9 lengkap dengan arti dan analisanya

Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat Tahsin.ID pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 9.

Dikutip dari wikishia, Surah Al-Anbiya (bahasa Arab: الأنبياء) , al-Anbiyā , “Para Nabi”) adalah surah ke-21 Al-Quran berdasarkan urutan penyusunan dan sesuai dengan urutan pewahyuan adalah surah ke-73 surah Al-Quran.


Alt Text!

Surah ini adalah salah satu surah yang diturunkan di Mekkah. Dalam surah ini disebutkan nama 16 nama para nabi sehingga surah ini disebut sebagai surah Al-Anbiya.

Surah Al-Anbiya dari sisi isi termasuk sebagai surah miun (yang terdiri dari seratus ayat atau lebih) dan berukuran sedang. Isinya tepat terdiri dari setengah juz Al-Quran. Tema sentral yang dibahas dalam surah ini adalah tentang masalah tauhid, kenabian (nubuwwah) dan hari kiamat (ma’ad).

Surah ini disebut sebagai surah Al-Anbiya karena menyebutkan nama para nabi melebihi surah-surah lainnya dalam Al-Quran.

Terdapat kurang lebih 16 nabi yang diangkat namanya dalam surah Al-Anbiya inni. Karena itu kumpulan nama dan kisah kebanyakan nabi (yaitu 16 dari 25 yang disebutkan pada seluruh Al-Quran. Surah ini adalah salah satu surah yang diturunkan di Mekah.

Surat Al Anbiya juz berapa

Surat Al Anbiya berada pada juz 17, terdiri dari 112 ayat, 1.177 kata dan 5.093 huruf.

Hukum menerapkan kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-Quran adalah fardhu ‘ain, sedangkan mempelajari teorinya termasuk fardhu kifayah.

Pembahasan ini diterbitkan bertujuan untuk membantu umat Islam memahami hukum tajwid secara benar.

Adapun prakteknya, setiap muslim dianjurkan untuk tetap belajar kepada seorang guru secara langsung.


Alt Text!

Sebelum membahas hukum tajwidnya, mari kita baca teks Arab dan latin surat Al Anbiya ayat 9 dibawah ini.

اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحمٰنِ الرَّحِيْمِ

ثُمَّ صَدَقْنٰهُمُ الْوَعْدَ فَاَ نْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ نَّشَآءُ وَاَ هْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَ

summa shodaqnaahumul-wa’da fa angjainaahum wa man nasyaaa-u wa ahlaknal-musrifiin

“Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 9).

Tajwid surat Al Anbiya ayat 9

“Contoh Idgham bighunnah”

Ghunnah

ثُمَّ

Tajwid pada kata diatas adalah Ghunnah, sebab huruf Mim ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf mim dibaca dengung ditahan antara 2-3 harakat.

“Hukum Qolqolah”

Qolqolah sughra

صَدَقْنٰهُمُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Qolqolah sughra, sebab huruf qolqolah yaitu Qaf sukun asli.
  2. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf nun. Panjang mad ashli yaitu 1 alif (dua harakat).

“Hukum Alif Lam”

Alif lam qomariyah

الْوَعْدَ

Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf wawu, tandanya ada sukun.

“Hukum Ikhfa dan contohnya”

Ikhfa ausath, haraf lin, idzhar syafawi

فَاَ نْجَيْنٰهُمْ وَمَنْ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi huruf jim. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
  2. Haraf lin (huruf lin), sebab huruf Ya mati setelah fathah.
  3. Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf nun.
  4. Idzhar syafawi, sebab Mim mati menghadapi huruf wawu. Cara membaca idzhar syafawi yaitu huruf mim mati dibaca jelas (tidak dengung).

“Mad Wajib Muttasil”

Idgham bighunnah, mad wajib muttasil

وَمَنْ نَّشَآءُ

Tajwid pada kata diatas adalah:

  1. Idgham bighunnah (idgham ma’al ghunnah), sebab nun mati menghadapi huruf nun, lalu bacaannya didengungkan.
  2. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah) menghadapi huruf hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat (dua alif setengah).

Mad aridl lissukun

وَاَ هْلَكْنَا الْمُسْرِفِيْنَ

Tajwid pada kalimat diatas adalah:

  1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf mim, tandanya ada sukun.
  2. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Ya mati setelah kasrah) menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4 atau 6 harakat.

Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Anbiya ayat 9 semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Adblock Detected

To Continue Video Access. Please open via Chrome browser